Timnas U-23 Pangkas 8 Pemain, Arkhan Fikri Masih Jadi Perbincangan

Finalisasi Skuad: Siapa Yang Dicoret

  • Pada Kamis malam (27 November 2025), resmi diumumkan bahwa Timnas Indonesia U-23 melakukan pemangkasan besar: delapan pemain dicoret dari daftar awal. CNN Indonesia

  • Di antara nama yang dicoret adalah Arkhan Fikri — pemain yang sebelumnya banyak disebut sebagai salah satu andalan tim. CNN Indonesia

  • Pemangkasan ini menjadi tahap akhir penentuan skuad sebelum tim memulai persiapan menjelang turnamen/kompetisi ke depannya.

⚠️ Mengapa Pemangkasan & Apa Risiko Bagi Tim

  • Setiap pemusatan latihan (TC) bagi Timnas U‑23 pada 2025 memang selalu dimulai dengan nama cukup banyak, meliputi kemungkinan 28–30 pemain. https://bola.okezone.com/+2Kulit Bundar+2

  • Namun, regulasi kompetisi menuntut daftar akhir lebih ringkas; misalnya di ajang AFF U-23 Championship 2025 hanya bisa mendaftarkan 23 pemain. https://bola.okezone.com/+2beritasatu.com+2

  • Artinya: persaingan ketat. Pemain yang tak maksimal di TC, pemulihan cedera yang belum tuntas, atau tak cocok skema pelatih bisa jadi alasan dicoret — termasuk bagi pemain yang statusnya sempat menjanjikan.

👇 Fokus ke Arkhan Fikri: Kenapa Banyak yang Terkejut

  • Arkhan Fikri sebelumnya mempunyai reputasi relatif solid. Dia disebut sebagai salah satu gelandang muda menjanjikan, dan kerap jadi andalan saat skuad U‑23 dibentuk — baik di klub maupun timnas. Ligaolahraga.com+2Wikipedia+2

  • Bahkan di musim 2024/2025, performanya di klub — Arema FC — cukup menonjol, membuat banyak pihak menaruh harap padanya untuk berkontribusi di Timnas. Ligaolahraga.com+1

  • Namun, pencoretan membuat banyak pihak mempertanyakan: apakah ada faktor cedera, penurunan performa, atau sekadar keputusan teknis pelatih? Setidaknya, keputusan ini mengguncang ekspektasi publik terhadap keberlanjutan kariernya di timnas U‑23.

🧠 Implikasi Untuk Timnas & Arkhan Fikri

Untuk Timnas U-23

  • Pemangkasan — termasuk absennya pemain seperti Arkhan — bisa jadi indikator bahwa pelatih memilih formasi dan komposisi tertentu yang dianggap paling cocok secara kolektif.

  • Tim harus bisa menyesuaikan taktik tanpa pemain yang dicoret; kedalaman skuad dan fleksibilitas pemain lain jadi penentu.

Untuk Arkhan Fikri

  • Pencoretan bukan akhir karier; bisa jadi momentum untuk evaluasi — di klub ataupun persiapan berikutnya. Ia masih muda dan punya pengalaman timnas sebelumnya.

  • Tekanan untuk kembali impresif makin besar: performa di klub, kebugaran, dan konsistensi akan jadi kunci untuk kesempatan berikutnya.

🔎 Ruang Diskusi & Kritik Publik

Keputusan mencoret pemain bernama besar atau berbakat seperti Arkhan Fikri memunculkan wacana soal:

  • Apakah proses seleksi dan TC berjalan dengan adil dan transparan?

  • Apakah inkonsistensi performa, atau faktor non-teknis (cedera, fitnes, mental), yang jadi penentu?

  • Bagaimana masa depan Arkhan, dan apakah Timnas U‑23 sudah mempertimbangkan regenerasi atau fokus ke formasi tertentu?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *